Tak pernah
ada dalam bayangku
Kesendirian
hidup tanpa hadirmu
Sungguh
kebahagian kita dahulu begitu kurindukan
Tak ada satu
detikpun kebersamaan kita yang kulupa
Kukira
selamanya kita kan tetap bersama
Namun memang
Tuhan belum meridhainya
Kau lebih
dahulu menghadapNya
Meninggalkanku
yang mulai rapuh
Namun
mutiara buah cinta kita selalu mampu menjadi pelipur lara
Rona
wajahnya mengingatkanku akan dirimu
Tawa
cerianya menggelitik jiwa mengusik rindu akan namamu
Tiada satu
hari pun berlalu tanpa bersamanya
Keinginan
terbesarku hanyalah satu
Kehidupan
bersamamu lagi lah keinginan itu
Aku berjanji
akan lebih memperhatikanmu
Menjagamu
agar tak kedinginan saat malam datang
Membenarkan
letak selimutmu saat kau terlelap
Mengecup
keningmu saat ku coba membangunkan mu tuk tahajud bersama
Selalu
berdiri didepan tuk jadi imam shalatmu
Menyayikan lagu
cinta saat kau merajuk
Permaisuriku
Relakah kau
menungu hadirku walau seribu bidadari mencoba mendekapmu
Tetap
menjaga cinta kita tuk selamanya
Aku takan
pernah lelah bercerita tentang mu pada buah hati kita
Mengajarinya
supaya mendoakanmu dialam sana
Supaya saat
kita berkumpul kembali ikatan diantara kita tak pernah merenggang
Permaisuriku
Tunggu aku
dalam damaimu
Jaga cintaku
atas cintamu
Kamis, 21
Mei 2015
Oleh :
Rudiana Abdullatif